Minggu, 19 September 2010

es campur



·  Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 kurikulum formal diartikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan, serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

Ruang lingkup administrasi kurikulum dan pembelajaran meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Standar Isi
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006, Standar isi meliputi:
1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2) Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3) Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan dan disusun oleh guru berdasarkan panduan penyususnan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi.
4) Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP.
pembelajaran komputer
kita akan mulai dengan pembelajaran komputer
pembelajaran komputer adalah dimana proses belajar mengenai komputer,pada akikatnya kita belajar komputer berdasarkan kemajuan IPTEK yang berkembang di masyarakat banyak.
pada kemajuan IPTEK ini manusia sangat dimudahkan dalam melakukan sebuah pekerjaan,contohnya dalam perusahaan-perusahaan pada umumnya hampir semua menggunakan komputer.

terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menimbulkan berbagai implikasi terkait peningkatan mutu tenaga pendidikan.
Kompas (2006) menulis bahwa peningkatan kualifikasi dan upaya pemberian
peningkatan kesejahteraan seimbang dengan kompetensi menjadi tuntutan Undang-
Undang baru tersebut di tengah realitas guru yang memprihatinkan. Menyikapi hal
itu, Redaksi Harian ”Kompas” mengadakan diskusi panel bertajuk "Profesionalisme
dan Pendidikan Guru", Selasa (24/1). Panelis yang hadir terdiri atas Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas Fasli Jalal, Rektor
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Paulus Suparno, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Sunaryo Kartadinata, Ketua Umum Federasi
Guru Independen Indonesia (FGII) Suparman, Koordinator Koalisi Pendidikan Lodi
Paat, serta Koordinator Litbang SD Hikmah Teladan Cimahi, Aripin Ali. Diskusi
dipandu Soedijarto, Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
sekaligus penasihat PB PGRI.
terpenuhi.
perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh
seorang guru, karena merupakan kegiatan menetapkan hal-hal yang harus
dilakukan agar
proses pembelajaran berlangsung dengan baik.  Perencanaan
pembelajaran yang mendidik perlu mengikuti prosedur yang tepat agar rencana
tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku dan  sesuai dengan
teori belajar dan
pembelajaran.  Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dalam pedoman
penyusunan
KTSP mengemukakan langkah-langkah yang ditempuh dalam
pengembangan silabus mata
pelajaran adalah (1) mengkaji standar kompetensi dan
kompetensi dasar, (2) mengidentifikasi materi pokok
pembelajaran, (3)
mengembangkan kegiatan
pembelajaran, (4) merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, (5) menetapkan jenis penilaian berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi, (6) menentukan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran, dan (7)
menentukan sumber belajar. Perhatikan Gambar 3.1 tentang langkah pengembangan
kurikulum berikut ini. Berdasarkan Gambar 6 tentang langkah pengembangan
kurikulum dapat ditetapkan
langkah perencanaan
pembelajaran yang mendidik seperti digambarkan dalam 

Kamis, 02 September 2010

hasil epaluasi

di dalam melaksanakan penilaian, guru perlu mengikuti langkah-langkah
penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran. Perludiketahui bahwa
pada dasarnya penilaian pembelajaran terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian
internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain
yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh
suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk
pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan
dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
  Mengacu pada penjelasan singkat tentang kedua jenis penilaian pembelajaran di
atas,  dalam ini akan dibatasi pembahasan pada langkah penilaian
pembelajaran jenis penilaian internal. Penilaian pembelajaran yang pertama-tama
harus dilakukan guru adalah penilaian internal. Guru perlu melaksanakan terlebih
dahulu penilaian internal agar diperoleh informasi yang berkaitan dengan penilaian
proses pembelajaran maupun yang berkaitan dengan penilaian hasil pembelajaran
yang dikelolanya. Di dalam penilaian internal tersebut, guru mengumpulkan berbagai
informasi yang dapat diolah, dianalisis, dan diinterpretasi untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut.
(a) Kemajuan yang dialami peserta didik dalam proses pencapaian kompetensi
dasar yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran secara mendidik.
(b) Kemajuan yang dialami peserta didik dalam memahami dirinya dalam rangka
pengembangan kepribadiannya dan dalam rangka pengambilan keputusan
seperti pemanfaatan waktu luang, atau pemilihan program kegiatan di luar
jam sekolah, atau cita-cita kelanjutan studinya kelak.
(c) Hambatan atau kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran, sehingga dapat dirancang proses pembelajaran remedial
(perbaikan) atau proses pembelajaran pengayaan (peningkatan, penguatan,
atau pemantapan).
(d) Kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung,
sehingga dalam proses pembelajaran berikutnya akan dapat diantisipasi
kelemahan dan kekurangan tersebut.

Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran dalam
bentuk penilaian internal (internal assessment) untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan
kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk
menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilaksanakan  pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran.  

  Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses,
kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga
dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan proses pembelajaran selanjutnya.
  Dalam melaksanakan penilaian  pembelajaran yang mendidik, guru sebaiknya
memperhatikan hal-hal berikut ini.
  Guru memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
  Guru mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuatpenilaian
sebagai cermin diri.
  Guru melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta
didik.
  Guru mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
  Guru mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
  Guru menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi, misalnya dengan
cara gabungan dua atau lebih bentuk penilaian unjuk kerja, penilaian sikap,
penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio,
dan penilaian diri yang mencakup memuat domain kognitif, psikomotor dan
afektif.
  Guru mendidik peserta didik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran
seefektif mungkin.

 Langkah Pertama Pelaksanaan Penilaian  Proses serta Hasil Belajar dan
Pembelajaran:
Pengumpulan Informasi.
  Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran dalam bentuk penilaian
internal ini dilakukan guru yang diawali dengan kegiatan pengumpulan informasi
yang dibutuhkan. Informasi yang dikumpulkan tersebut memenuhi kriteria penilaian
sebagai berikut.
(1) Kriteria validitas.
  Validitas berarti informasi tersebut dapat digunakan untuk menilai apa yang
seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur
kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan   mempraktikkan gerak dasar jalan
informasi yang dikumpulkan untuk penilaian pembelajaran disebut memenuhi
kriteria validitas apabila informasi tersebut merupakan informasi unjuk kerja.
(2)  Kriteria reliabilitas.
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan)  dari informasi yang
dikumpulkan.  Misalnya, guru  akan melaksanakan penilaian dengan
menggunakan bentuk penilaian  unjuk kerja,  maka informasi yang
dikumpulkan disebut memenuhi kriteria  reliabilitas  jika  informasi  yang
diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dalam
kondisi yang relatif sama.
(3) Kriteria menyeluruh.
Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan penilaian pembelajaran yang
mendidik  harus mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap
kompetensi dasar.
(4) Kriteria berkesinambungan.
Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan penilaian pembelajaran yang
mendidik  harus  dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus,
sehingga akan diperoleh  gambaran pencapaian kompetensi peserta didik
dalam kurun waktu tertentu.
(5) Kriteria obyektifitas.
Informasi yang dikumpulkan untuk kepentingan penilaian pembelajaran yang
mendidik harus obyektif atau sesuai dengan kondisi apa adanya. Untuk itu,
pengumpulan informasi harus dilakukan secara terencana dan sesuai dengan
kriteria yang jelas terutama dalam pemberian skor.
(6) Kriteria mendidik.
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar
dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Rabu, 01 September 2010

Teori Belajar Behaviorisme


Teori Observational Learning (Belajar Pengamatan) atau Socio- Cognitive Learning (Belajar Sosio-Kognitif)
  Perhatikan beberapa kejadian berikut ini sebagai contoh teori belajar pengamatan
atau teori belajar sosio-kognitif. Seorang anak memergoki ayahnya memeluk ibu
ketika sang ayah pulang kerja. Tampak betapa ayah-ibu bergembira dan berwajah
cerah. Sewaktu adiknya berlega hati meminjamkan mainan baru, anak itu
berterimakasih dengan mencium pipi si adik. Pertama kali menyimak dialog di TV  Help me, please!
pengamatan itu. Ketika bica
aku main, please please 
kejadian tersebut merupakan contoh belajar sekedar coba-coba meniru dan berhasil?
Apakah kebetulan saja anak menyimak dan tertarik pada pengamatannya? Contoh di
atas adalah perilaku wajar dan dapat diterima dalam pergaulan rumah tangga.
Bahkan itu dipandang sebagai perilaku antarpribadi yang diharapkan ditempuh guna
mengungkap keakraban dan kebutuhan saling peduli. Contoh itu disebut imitasi atau
peniruan, yang pada teori belajar sosial dipandang sebagai pusat proses sosialisasi.
  Proses belajar yang bersangkut-paut dengan peniruan disebut belajar observasi
(observational learning).  Albert Bandura (1969)  menjelaskan bahwa berlajar
observasi merupakan sarana dasar untuk memperoleh perilaku baru atau mengubah
pola perilaku yang sudah dikuasai. Belajar observasi biasa juga disebut belajar sosial
(social learning) karena yang menjadi obyek observasi pada umumnya perilaku
belajar orang lain. Belajar sosial mencakup belajar berperilaku yang diterima dan
diharapkan publik agar dikuasai individu. Di dalam  belajar sosial,  berlangsung
proses belajar berperilaku yang tidak diterima publik. Perilaku yang diterima secara
sosial itu bervariasi sesuai budaya, sub-budaya dan golongan masyarakat.
  Masyarakat menghendaki setiap orang mampu menempatkan diri sesuai usia,
kedudukan, pendidikan dan jenis kelamin dalam konteks relasi antar pribadi. Hal ini
berkenaan dengan penyikapan diri di hadapan orang lain. seakrab apapun sikap guru,
peserta didik menahan diri untuk berperilaku polos, dan bebas pada gurunya. Paling
tidak ada rasa segan yang membatasi peserta didik, dan guru bersikap apa adanya
dalam pergaulan mereka. Pada masyarakat demokratis perilaku sosial seseorang
diselaraskan dengan peran yang dipikul. Hal ini berkaitan dengan harapan sosial agar
orang berperilaku sesuai dengan peran sosial. Pergaulan sosial yang selaras antara
lawan jenis kelamin sangat tergantung pada pola berperilaku yang dipandang sesuai
dengan budaya yang berlaku di masyarakat, tetapi masih terdapat perbedaan pada
kelompok usia dan karakteristik individual seseorang.
  Diterima atau tidak diterimanya perilaku sosial ditentukan oleh situasi dan
tempat. Perilaku di tempat pekerjaan tentu lebih formal. Seorang atasan dikunjungi
stafnya di rumah akan memperlakukan stafnya sebagai seorang tamu yang harus
lebih dihargai karena posisi sebagai tamu itu. Contoh ini menunjukkan bahwa social
learning  mengkaji rangkaian perilaku yang  dapat  diterima secara sosial  dalam
kondisi apa saja.  Belajar meniru disebut belajar observasi (observation learning),
yang meliputi aktifitas menguasai respon baru atau mengubah respon lama sebagai
hasil dari mengamati perilaku model.


kurikulum pembelajaran

·  Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 kurikulum formal diartikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan, serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

Ruang lingkup administrasi kurikulum dan pembelajaran meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Standar Isi
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri No.22 Tahun 2006, Standar isi meliputi:
1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2) Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3) Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan dan disusun oleh guru berdasarkan panduan penyususnan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi.
4) Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar isi dikembangkan oleh BSNP.

b. Standar Kompetensi Lulusan
Berdasarkan peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006, Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan ini meliputi seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan ini mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

c. Standar Penilaian Pendidikan
Standar Penilaian adalah standar yang mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian prestasi belajar peserta didik.
Penialaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, menurut PP 19 tahun 2005 terdiri dari:
1) penilaian hasil belajar oleh pendidik
2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
3) penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

d. Perangkat Pembelajaran
Sesuai dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), berdasarkan Permen No. 22 tentang Standar Isi dan Permen No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, maka perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh sekolah sebagai berikut.
1) Pemetaan Kompetensi Dasar setiap Mata Pelajaran
2) Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)
SKBM adalah pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran. Penetapan SKBM ini dilakukan oleh forum guru yang berada di lingkungan sekolah yang bersangkutan maupun dengan sekolah yang terdekat (MGMP).
3) Perhitungan hari belajar efektif/ kalender pembelajaran
4) Program Tahunan, Program Semester
5) Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian
6) Program Satuan Pembelajaran (PSP) dan rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
7) Jadwal Pembelajaran
8) Tugas siswa
9) Pengembangan diri/ Ekstrakulikuler
10) Program Perbaikan dan Pengayaan
11) Buku Nilai
12) Leger/ DKN
13) Kumpulan soal
14) Grafik daya serap/ ketuntasan belajar per MP
15) Grafik nilai UAN (siswa baru dan siswa lulusan)
16) Supervisi PBM
17) Daftar buku-buku wajib, alat peraga dan referensi. pembelajaran
belajar komputer belajar komputer belajar di komputer

pembelajaran komputer
kita akan mulai dengan pembelajaran komputer
pembelajaran komputer adalah dimana proses belajar mengenai komputer,pada akikatnya kita belajar komputer berdasarkan kemajuan IPTEK yang berkembang di masyarakat banyak.
pada kemajuan IPTEK ini manusia sangat dimudahkan dalam melakukan sebuah pekerjaan,contohnya dalam perusahaan-perusahaan pada umumnya hampir semua menggunakan komputer.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran di SD/MI
  Sesuai dengan penjelasan Thomas B. Roberts (1975:1) jenis teori belajar yang
banyak mempengaruhi pemikiran tentang proses pembelajaran  dan pendidikan
adalah teori belajar Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme, dan Humanisme.
Oleh sebab itu  terdiri atas 4 subunit sebagai berikut.
Subunit   1.1  Teori Belajar Behaviorisme
  1.2   Teori Belajar Kognitivisme
  1.3   Teori Belajar Konstruktivisme
  1.4   Teori Belajar Humanisme
   Anda akan mempelajari secara garis besar hakikat belajar serta implikasi pedagogiknya  terhadap
pembelajaran di SD/MI menurut masing-masing teori belajar. Pada tiap Subunit akan
dibahas topik-topik yang didasarkan pada pemikiran para tokoh teori belajar
bersangkutan disertai sejumlah latihan yang harus dikerjakan secara individual atau
secara berkelompok, dan pada akhir setiap Subunit disediakan rangkuman materi dan

Keistimewaan pemakaian komputer dalam proses pembelajaran
Keistimewaan pemakaian komputer dalam proses pembelajaran :
1. Komputer bisa mengajar secara individual (individualisasi dalam proses pembelajaran) kecepatan bisa sesuaikan dengan kemampuan siswa, metode/strategi belajar yang lebih tepat, penyesuaian isi materi dan tingkat kesukaran.
2. Bisa digunakan kapan saja (tidak terbatas waktu) dan bisa digunakan dimana saja (tidak terbatas ruang).
3. Hilangkan rasa malu takut.
Adapun bentuk-bentuk penerapan aplikasi CAI (Computer Assisted Instruction) dalam pembelajaran sebagai berikut (Heinich,et:al, 1996):
1.) Drill & Practice
Tujuan
Setelah menjalankan program Drill & Practice ini siswa akan lebih terampil, cepat, dan tepat dalam melakukan suatu keterampilan. Misalnya keterampilan mengetik, atau menjawab soal hitungan.
Isi
Disini siswa dianggap sudah mengetahui teori yg mendasari keterampilan itu serta mengetahui cara/prosedur mengerjakannya. Jadi dalam Drill &
Practice tidak ada bagian penjelasan, yang ada hanya sejumlah soal/pertanyaan dan “feedback.” Soal/pertanyaan2 tersebut diberikan dalam suatu urutan/alur (“sequence”) tertentu: mudah – sulit ? siswa menjawab dinilai & feedback : benar – salah soal/pertanyaan berikut dan seterusnya.
Umumnya kontrol yang dimiliki siswa sangat terbatas. Ia hanya dapat memilih tingkat kesulitan materi, sedangkan alur dari penyajian isi di kontrol oleh sistem. Variabel yang digunakan : tingkat kesulitan isi/materi, kecepatan menjawab, atau waktu menjawab.
2.) Tutorial
Tujuan
Membuat siswa memahami suatu konsep/materi yg baku.
Isi
Sejumlah konsep/materi yang perlu diajarkan dan difahami siswa.
Kemudian diikuti dengan sejumlah pertanyaan, atau latihan/soal untuk memeriksa pemahaman siswa terhadap konsep/materi tersebut. Siswa berinteraksi dengan komputer seperti ia berinteraksi dengan guru: “one-to-one session.”
Bila materi yang akan diberikan cukup banyak, maka penyajiannya akan diberikan secara bertahap, mulai dari materi dasar ke tingkat yg lebih tinggi, dan seterusnya. Selain itu ada pula sejumlah pertanyaan/soal yg pemunculannya dibuat random.
Bila siswa gagal melewati kriteria untuk “lulus”, maka ia akan dikembalikan ke bagian penjelasan konsep/materi yang pertama. Akan tetapi bila sistem ini disertai dengan modul “remedial”, maka bila gagal, siswa akan diberikan remedial terhadap topik yang ia salah saja (tidak mengulang semua).
Keuntungan
Lebih individualized dari Drill & Practice ada penilaian terhadap respon, serta dapat dibantu bagian yang tidak difahami — mengulang materi, atau ke modul remedial.
3.) Games/Edutainment
Materi atau konteks dari permainan merupakan hal yang ingin diajarkan, sekaligus ia juga berperan sebagai motivator. Pendekatan motivasi, dibedakan antara :
motivasi intrinsik : tidak ada reward diluar atau tanpa reward seperti “point” misalnya, anak menyenangi permainan tersebut.
motivasi ekstrinsik : ada reward dari luar, misalnya uang, atau “point” .
Menimbulkan motivasi intrinsik harus ada tiga hal:
Challenge : Goal dari permainan harus jelas. Selain itu hasil/konsekwensi yang dapat dicapai akibat dari aksi/response pemain sulit untuk diterka semacam ada unsur luck. Tidak diketahui cara/strategi yg paling optimal.
Fantasy : Adanya situasi permainan yang merangsang munculnya imaginasi pemain.
Curiosity : Ada unsur yang “baru” (novelty) bagi pemain, akan jangan terlalu banyak hal “barunya” sebab akan menyebabkan permainan sukar dimengerti.
4.) Mindtools
Mindtools alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang dapat dipakai untuk digunakan siswa dalam memfungsikan cara berpikirnya sehingga dapat optimal.
Lingkungan pembelajaran yang disajikan pada siswa bukan berpatokan pada membuat siswa menurut saja pada struktur materi yang sudah dirancang alurnya oleh programmer, akan tetapi justru hanya memberikan sejumlah fasilitas atau alat (tools) untuk digunakan siswa dalam ia mengambil dan merancang alur belajarnya sendiri.
Kontrol penuh ada di tangan siswa (learner control) dalam ia menentukan baik tujuan yang ingin dicapai, materi yang dipelajari, maupun tingkat kedalaman pemahaman yang ingin diraih. dan akan lebih memotivasi siswa untuk belajarkarena ia dapat sesuaikan dengan kebutuhannya. Guru disini berperan sebagai fasilitator, model, dan pelatih (coach).
Berangkat dari asumsi dasar bahwa siswa itu mempunyai perbedaan dalam daya tangkap, lingkup pengetahuan yang sudah dimiliki (prior knowledge), keterampilan belajar, minat, maupun motivasi untuk belajar.
Belajar yang dalam (deep learning) menuntut siswa menggunakan teknik/strategi berpikir yang sistematis dan terencana, tajam daya analisanya, kritis, kreatif, dan memiliki ketrampilan memecahkan masalah (problem solving) yang baik.
Keterampilan berfikir (ketrampilan belajar) adalah ketrampilan yang harus dengan sengaja dipelajari, bukan bersifat bawaan lahir (seperti halnya inteligensi). Keterampilan belajar inilah yang menjadikannya self-regulated (directed) learner.
5.) Simulation
Tujuan
Proses simulasi biasanya digunakan untuk mengajarkan proses atau konsep yang tidak secara mudah dapat dilihat (abstrak), seperti bagaimana bekerjanya proses ekonomi, atau bagaimana hubungan antara supply & demand terhadap harga dan seterusnya. Simulasi juga dilakukan untuk memunculkan suatu keadaan yang berbahaya dan dicobakan di dunia riel. Misalnya percobaan percampuran berbagai zat kimia, atau perputaran planet.
Umumnya setelah siswa mencoba sendiri, atau menjalankan simulasi ini, guru harus memeriksa kesimpulan (discovery) yang dibuat siswa: ketepatannya.
Isi
Suatu konsep atau keadaan yang akan dieksplorasi proses perubahan atau terjadinya. Siswa akan diberikan sejumlah variabel (beserta parameternya) yang dapat di mainkan/manipulasi untuk menimbulkan keadaan tertentu. Asumsi dasar dari proses belajar disini adalah melalui percobaannya siswa akan mengerti prinsip dari terjadinya proses tersebut (discovery learning).
Keuntungan
Berlangsungnya proses dapat diatur kecepatannya; dapat dipercepat (untuk proses yang perubahannya lama), atau diperlambat (untuk proses yang perubahannya terjadi cepat).
Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap proses perubahan dapat secara langsung dimainkan, atau di manipulasi siswa sehingga ia dapat melihat langsung bagaimana pengaruh setiap variabel itu.
Umumnya siswa akan lebih termotivasi menjalankan simulasi dibanding Drill & Practice atau tutorial, karena siswa punya kontrol terhadap variabel yang dipilihnya rasa ingin tahunya terpenuhi.



Selasa, 31 Agustus 2010

pemanfaatan komputer dalam pendidikan

kpendidikanemajuan teknologi modern khususnya yang berkaitan dengan kemajuan
komputer, akhir-akhir ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pembaharuan tidak hanya dalam sektor bisnis, telekomunikasi, tetapi juga dalam
dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah dan masyarakat umum telah
memberikan perhatian yang mendalam tentang kemajuan teknologi modern ini.
Sebab sangat disadari, peranan dan fungsi teknologi dalam kemajuan dunia
pendidikan. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan
sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna.
Kemajuan teknologi modern dalam hubungannya dengan dunia pendidikan
lebih dikenal dengan multimedia. Dalam hal ini multimedia dianggap sebagai media
pengajaran dan pembelajaran yang berkesan berdasarkan keupayaannya menyentuh
berbagai panca indra: penglihatan, pendengaran, dan sentuhan. Munir, (2001)
mengemukakan bahwa multimedia adalah alat, metoda dan pendekatan yang
digunakan untuk membuat komunikasi di antara guru dengan peserta didik selama
proses pembelajaran menjadi lebih berkesan. Dalam hal ini Munir mengutif
beberapa pendapat berkaitan dengan pengertian multimedia. Sebagaimana pendapat
Furht (1996) mendefinisikan multimedia sebagai gabungan antara berbagai media:
teks, grafik, animasi, gambar, dan video. Sedangkan Haffos (Feldman, 1994)
mengartikan multimedia sebagai sistem komputer yang terdiri daripada hardware dan
software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video,
fotografi, grafik, dan animasi dengan suara, teks, data yang dikendalikan dengan
program komputer.
Sejalan dengan itu, Bairley (Munir, 2001) mengemukakan bahwa multimedia
adalah teknologi baru yang dapat memberikan banyak manfaat ”pembangunan
kepada dunia pendidikan, yaitu manfaat dari proses belajar yang dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan bagian-bagian tertentu yang bermakna dari kehidupan
peserta didik. Manfaat lain adalah peserta didik yang terlibat dalam proses belajar
melalui program multimedia dapat mempelajari ilmu yang ada di dalamnya yang
sesuai dengan minat, bakat, keperluan, pengetahuan dan emosinya.
Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran, tidak berarti merupakan
penentu keberhasilan belajar, sebab banyak faktor lain yang turut menentukan
keberhasilan proses belajar di antaranya adalah motivasi belajar, keadaan sosial

Sabtu, 28 Agustus 2010

SMP Sekolah Menengah Atas


SMP (Sekolah Menengah Pertama) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut Sekolah Lanjutan TingkatPertama (SLTP).

Pelajar atau siswa didik ditingkat 
SMP (Sekolah Menengah Pertama) umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) (atau sederajat) 3 tahun.
SMP (Sekolah Menengah Pertama) diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMP di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMP (Sekolah Menengah Pertama) negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.

Di beberapa negara,
Sekolah Menengah Pertama (SMP)  berlaku sebagai jembatan antara sekolah dasar dengan Sekolah Menengah Atas. Namun istilah tersebut dapat dipergunakan secara berbeda di beberapa negara, kadang-kadang saling berbanding terbalik. Untuk negara-negara yang mempergunakan bahasa Cina, khususnya di CinaTaiwan dan Hong Kong, juga di Italia (scuola media), SMP  berkonotasi yang sama dengan Secondary School.

Sekolah Menengah Pertama (SMP)  negeri di Indonesia umumnya menggunakan seragam putih biru untuk hari hari biasa, seragam coklat untuk pramuka/hari tertentu, dan pada sekolah-sekolah tertentu menggunakan seragam putih-putih untuk upacara bendera. Hmm...Dunia SMP memang penuh warna dan meninggalkan segenap kenangan indah, Lugu, Lucu, Malu adalah sikap dan perasaan yang tak pernah lepas mengisi bersamanya. Engkau yang  menjadi tunas² muda generasi bangsa belajar dan terus belajar asah kemampuanmu untuk membawa bangsamu menjadi lebih maju.Maju terus Dunia SMP.

Artikel ini merupakan partisipasi Gerakan SEO positif
"Membersihkan Keyword SMP" yang diselenggarakan oleh  rekan² blogger Indonesia. Mari kita bersama² berpartisipasi untuk mendukung gerakan SEO positif ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap penyalah gunaan keyword SMP (Sekolah Menengah Pertama)
kunjungi juga jika anda ingin belajar komputer lebih dalam ke http://aku-belajarkomputer.blogspot.com
aku belajar karena ingin pintar

Senin, 23 Agustus 2010

Menambah Elemen Horizontal di atas Sidebar

Cara Menambah sebuah elemen horizontal baru di atas kolom sidebar.(untuk template 3 kolom.

Untuk Menambah Elemen Horizontal di atas Sidebar, langkah langkahnya sebagai berikut, kalau tidak berhasil ulang beberapa kali, dan jangan lupa sebelum melakukan membackup dulu template anda supaya kalau terjadi kesalahan tinggal mendowloadnya kembali :


Templateartikel Sebelum dirubah

Template Sesudah dirubah

LENGKAPI BLOG ANDA DENGAN MENU SEDERHANA

Pada dasarnya tidak ada fasilitas menu yang muncul di bagian header atau judul blog, padahal kita ingin sekali kalau blog tersebut ada menunya, biar tambah menarik aja, betul gak ?
Apakah Ada solusinya ?
Tentu saja ada, Anda hanya perlu mengubah template HTML di dalam blogspot melalui menu Layout>> Edit HTML
Carilah baris tag dibawah ini :

<b:section class=’header’ id=’header’ maxwidgets=’1’ showaddelement=’no’>

Dan Ubahlah menjadi baris berikut ini. Kosongkan isian maxwidgets dan gantilah isian showaddelemen dengan “yes”.

<b:section class=’header’ id=’header’ maxwidgets=’ ’ showaddelement=’yes’>
Silahkan Download disini untuk contoh kode html-nya "CONTOH KODE HTML"
contoh kODE yANG DIDOWNLOAD menampilkan 4 menu.Apabila anda ingin memodifikasi,anda tinggal ganti alamat blog anda yang diinginkan.
Kemudian Copy kode HTML tersebut ke halaman blog kamu dengan cara masuk ke menu LAYOUT > Page Elements > add Page Element yang ada di header > HTML / JAVASCRIPT, lalu tekan tombol “ADD TO BLOG
Salinlah kode HTML yang sudah anda download ke dalam kotak isian “CONTENT” pada jendela “CONFIGURE HTML / JavaScript”.
Save Changes dan lihatlah hasilnya…..

CONTENT DARI SEBUAH BLOG

1. Content Artikel. Kamu bisa membuat artikel pendek seputar topic dari blog anda atau memberikan tips tips yang bermanfaat tentunya.
2. Content Tutorial, Kamu bisa membuat artikel tutorial untuk membuat sesuatu atau mendaftar sesuatu. Biasanya disertai screenshot untuk menarik perhatian.
3. Content Free Report. Kamu bisa membuat free report dalam bentuk file-file yang bisa didownload.
4. Content Video. Anda dapat membuat video dan menguploadnya di Youtube dan menampilkannya di blog anda sebagai content
5. Content definisi. Kamu bisa membuat content mengenai definisi dari suatu kata beserta penjelasannya.
6. Content Bookmark. Anda bisa membuat content yang berisi bookmark link-link website seputar topic tertentu yang akan membantu pembaca dalam mencari dan membaca topic tertentu.
7. Content Audio. Kamu buisa membuat content audio untuk dapat didengarkan di blog anda.
8. Content image. Kamu bisa membuat content image yang dapat di gunakan oleh pengunjung blog anda.
9. Content Interview. Kamu bisa melakukan imterview kepada seseorang dan menampilkannya di blog anda.
10. Ada lagi ga ya…..Atau ada yang mau menambahkan, silahkan anda masukkan di form komentar

FUNGSI BLOG

1. Blog sebagai jurnal online yang berfungsi menampilkan pemberitaan informasi-informasi dengan topic tertentu sepereti informasi produk,gadget dan lain-lainnya
2. Blog berfungsi sebagai website pribadi untuk tujuan membangun branding. Anda dapat membangun branding untuk diri anda sendiri dengan menggunakan blog, caranya anda postingkan artikel-artikel sesuai dengan branding position diri anda
3. Blog berfungsi sebagai diary online. Anda dapat menuliskan berita apa saja seputar diri anda, baik kegiatan yang anda lakukan, hasil pemikiran anda, sharing pendapat, dan lain2.
4. Blog berfungsi sebagai website komunitas dimana setiap orang bisa melakukan subscribe sebagai member dan mempostingkan artikel-artikelnya
5. Blog Berfungsi sebagai iklan baris dimanan si pemasang iklan dapat melakukan subscribe pada blog dan mempostingkan iklannya
6. Blog berfungsi sebagai website yang menampilkan gambar-gambar semata, video-video dan lain-lainnya
7. Apa lagi ya,,,,mmmm…Atau kamu ingin menambahkan, silahkan tambahkan di kotak komentar.

KEUNTUNGAN NGE-BLOG

1. Paling Gampang buatnya karena kita dituntun step by step cara penggunaannya. Hal ini berguna bagi mereka yang newbie dalam membuat website.
2. Gratis tis tis…tidak perlu keluar uang, uang jajan sehari-hari buat beli kacang goring aja untuk nemenin kita di depan computer…he..he
3. Tidak perlu jago dalam pengetahuan programming, orang awam sekalipun seperti saya ternyata bisa lho….sueerrr samber geledek ga da yang susah dalam nge-blog
4. Sangat mudah dalam mempublikasikan ke khalayak ramai dibandingkan dengan website pada umumnya karena pada website harus membuat file html terlebih dahulu, memperbaiki link dan mengupload file tersebut ke webhosting agar halaman baru dapat ditampilkan di internet.
5. Search Engine lebih menyukai blog dibandingkan website biasa. Blog akan lebih mudah terindexoleh search engine dibandingkan website, sehingga lebih mudah mendatangkan traffic dari search engine dengan menggunakan blog
6. Blog lebih dinamis dibandingkan web biasa yang umumnya statis karena dalam proses updatingnya mudah dan cepat
7. Mudah dalam memposting suatu artikel
8. Ada yang tau lagi keuntungan dari blogging, silahkan masukkan di kotak komentar……

BLOG

Apa Sech Blog itu ?
Menurut Wikipedia, ensiklopedi dunia terbesar dan bersifat gratis, penggunaan kata istilah “weblog” pertama kali digunakan oleh John Barger pada tahun 1997. Pada bulan Mei 1999, Peter Merholz mengubah nama itu tetapi tetap mengguanakan karakter yang sama. Dia mengubahnya menjadi “we blog”. Dia juga yang memperkenalkan kata “blog”. Setelah itu kata “blog” ini mendunia hingga saat ini.
Salah satu situs blogging yang pertama, “Xanga” memiliki 100 bloggers pada tahun 1997, yang secara mengejutkan adalah populasi blog ini pada tahun 2005 sudah mencapai angka 50 juta blogger…fantastis bukan…Mau tau juga kan siapa sech founder dari situs www.blogger.com , ada yang tau? Ya, betul, Evan Williams dan Meg Hourihan Williams dan Meg Hourihan dari Pyra Labs inilah yang membuat alat blogging yang diberi nama dengan situs www.blogger.com . Apabila kita membuat blog dengan situs ini, nama situs kita dibelakangnya ditambahi dengan nama blogspot, seperti http://regenbuatblog.blogspot.com .
Dengan Kehadiran blog ini, semua orang dapat memulai blogging hanya dalam waktu yang singkat. Yang lebih memanjakan lagi adalah keseluruhan system blogger.com ini gratis. Jadi, yang ingin nge-blog tidak usah khawatir cuz sepeserpun uang tidak akan keluar untuk membuat domain gratis disini.
Ada lagi gak yang mengejutkan ?
Tau kan situs pencari terkenal “GOOGLE”, Google membeli jasa blogger ini di tahun 2004. Blogger masih tetap gratis, tetapi dibawah naungan nama besar Google. Kata-kata “weblog”,”weblogging”,”weblogger” telah dimasukkan ke dalam The Oxford Dictionary pada bulan Maret 2003, Artinya ini menandakan keseriusan dunia akan suata kata yang bernama “BLOG

DISTRIBUSI ARTIKEL BLOG MELALUI EMAIL


Apabila blog anda merupakan situs yang aktif dengan berita maupun informasi terbaru, tentu saja banyak pengunjung yang tidak ingin ketinggalan. Mereka bukan saja akan menjadi pengunjung setia, tapi juga dapat menjadi penggemar artikel-artikel anda. Diperlukan pihak ketiga untuk dapat mendistribusikan artikel-artikel terbaru yang anda tulis di dalam blog. SAlah satunya adalah www.feedblitz.com . Dengan feedblitz.com, pengunjung blog dapat melakukan pendaftaran agar secara otomatis akan menerima email yang berisi postingan terbaru dari suatu blog.
Regen, Tolong Dunk kasih tau caranya, Gimana biar bisa begitu. OKe dech, nich saya kasih tau caranya :
  1. Masuklah ke  , dan pilihlah link ” pada opsi layanan Publish
  2. Tekanlah link” untuk melakukan pendaftaran ke dalam feedblitz.com
  3. Lakukan Register dengan memasukkan alamat e-mail, password dan teks yang ditampilkan di dalam gambar. Lalu Tekanlah tombol “REGISTER” untuk proses selanjutnya.
  4. Periksalah email anda yang dikirim dari feedblitz.com. Aktifkan account feedblitz.com dengan mengklik hyperlink “ registration
  5. Lakukan Login dengan menggunakan alamat email dan password yang telah anda daftarkan sebelumnya.
  6. Pada halaman selanjutnya, pilihlah link “Set up ” di dalam kotak Newsletter Center.
  7. Selanjutnya anda akan diminta untuk menentukan sumber dari newsletter. Saran saya, Pilih  karena akan otomatis membuat newsletter melalui RSS feed atau blog. Pilih juga kategori yang sesuai dengan konten Blog anda, lalu tekan tombo
  8. Isilah dengan RSS feed anda, setelah memilih daerah waktu yang sesuai, tekanlah tombol “CREATE 

MELIHAT PETA PENGUNJUNG BLOG


Selain statistic dalam bentuk data dan grafik (chart), peta dunia juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui detail pengunjung berdasarkan wilayah asalnya. Situs-situs yang menyediakan alat bantu deteksi pengunjung menggunakan peta dunia